Namanya adalah Pak Husein, beliau berusia 83 tahun. Pak Husein saat ini hidup sendiri di rumahnya di jalan kandang limun unib belakang, istrinya telah meninggal dunia dan anak semata wayangnya pun telah menikah dan tinggal bersama suaminya. Dalam kesehariannya Pak Husein bekerja sebagai pemulung botol-botol bekas di Universitas Bengkulu, walau sudah renta Pak Husein tetap semangat bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ini bukan berarti anaknya tak perduli lagi, tapi pak Husein mengaku bosan jika hanya duduk di rumah saja, ia ingin tetap bekerja dan tak ingin menyusahkan anaknya.
.
Pak Husein sedang melakukan aktivitasnya mengambil botol-botol bekas di lingkungan Universitas Bengkulu, tepatnya di depan Mushola Shelter
Ini adalah gedung favorit tempat pak Husein sering beristirahat dikala rasa capek telah menderanya, gedung i Univerisitas Bengkulu. Saya sering melihat pak Husein beristirahat di sini semenjak saya masih di semester 1 saat melaksanakan perkuliahan bahasa Inggris 1 dan 2 di gedung i. Di gedung ini juga pak Husein sering mendapatkan uluran tangan dari beberapa mahasiswa/i, segelas aqua dan sebungkus gorengan yang sedang dinikmati pak Husein juga merupakan uluran tangan dari seorang cleaning servis di gedung ini.
Di wajahnya yang telah renta dan banyak kriput, memang tak terlalu tampak segores senyuman di pipinya saat sedang menghitung uang yang diperolehnya hari ini. memang uang ini bukan hasil dari kumpulan barang bekas yang diambilnya setiap hari, ini adalah uang uluran tangan dari mahasiswa/i, CS yang tersentuh hatinya. Barang bekas hasil kumpulan hari ini belum bisa dijadikan uang, karena pak Husein harus menunggu sampai botol-botolnya banyak dulu, baru nanti ada orang yang akan mengambil botol tersebut di rumahnya.
Pak Husein yang telah merasa lelah akhirnya memutuskan untuk pulang dan beristirahat di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar